Kamis, 09 Juli 2015

BAB XII PERPAJAKAN INTERNASIONAL & PENETAPAN HARGA TRANSFER

1.       Apakah yang dimaksud dengan Kenetralan Pajak ? Apakah pajak netral menyangkut dengan keputusan usaha ? Apakah ini baik atau buruk ?
Jawab :

Kenetralan Pajak adalah karakteristik bahwa pajak tidak mengganggu aliran alami modal ke arah penggunaan yang paling produktif.

Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain, keputusan bisnis didorong oleh fundamental ekonomi, seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak. Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa semestinya membayar pajak yang sama, tetapi terdapat ketidaksetujuan bagaimana menginterpretasikan konsep ini. Dalam kasus ini, laba yang berasal dari luar negeri harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama dengan perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tarif pajak negara asing.

2.       Apa peranan kredit pajak dalam perpajakan internasional ? Pertimbangan apa yang menyebabkan kredit pajak tidak bisa mencapai hasil yang diinginkan ?
Jawab :

Peranan pajak dalam perpajakan internasional :
Kredit pajak dapat di perkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang dibayarkan tidak terlalu jelas (ketika anak perusahaan luar negeri mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negeri kepada induk perusahaan domestik). Deviden yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross-up) untuk mencakup jumlah pajak (yang dianggap terbayar) ditambah seluruh pajak pungutan luar negri yang berlaku. Ini berarti seakan-akan induk perusahaan domestic menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terhutang kepada pemerintah asing dan kemudian membayarkan pajak itu.

 Pertimbangan yang menyebabkan kredit pajak tidak mencapai hasil yang diinginkan : Pembayaran deviden (termasuk seluruh pajak pungutan), x pajak asing yang dapat di kreditkan, dan laba setelah pajak penghasilan luar negeri.

3.       Jelaskan secara singkat inti keuntungan dan kerugian dari : (1) klasik, (2) pemotongan nilai, (3) penuduhan.
Jawab :

a.       Klasik
Keuntungan :
Pajak perusahaan merupakan pajak atas manfaat yang mengikuti dari pendirian. Kewajiban pajak korporasi diperlakukan sepenuhnya berbeda dari pemegang saham perusahaan. Akibatnya, keuntungan yang dikenakan pajak pada tingkat yang ditetapkan untuk pajak perusahaan, deviden yang dikenakan pajak pada tingkat pajak pendapatan perseorangan berlaku untuk pemegang saham seperti bunga yang diterima oleh pemegang obligasi dan tingkat yang terpisah berlaku untuk keuntungan modal yang dipungut.

Kerugian :
Adanya pajak ganda dari deviden. Dikenakan pajak sekali sebagai keuntungan perusahaan dan dikenakan pajak kembali sebagai pendapatan perseorangan.

b.      Pemotongan Nilai
Keuntungan :
Kemudahan, kesederhanaan, tepat waktu dalam penyetoran dan biaya  yang dikenakan untuk pemungutan pajak lebih murah.

Kerugian :
Mempengaruhi cashflow WP (Wajib Pajak), menambah beban administrasi wajib pajak, menambah beban biaya wajib pajak dan risiko hukum atas kewajiban wajib pajak.

c.       Penuduhan
Akibat tuduhan mengenai Transfer Pricing tersebut juga menimbulkan permasalahan dalam inefisiensi nasional. Perhitungan ulang mengenai penjualan, pembelian maupun biaya jasa manajemen dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa mengakibatkan biaya pajak yang harus ditanggung oleh perusahaan menjadi besar. Disamping itu, perusahaan Induk menjadi enggan untuk memberikan transfer knowledge kepada mitra-nya di Indonesia karena kuatir biaya yang mereka keluarkan tidak diganti oleh mitranya di Indonesia. Akibatnya, sharing biaya yang umum terjadi pada satu grup perusahaan tidak dibagi ke mitra-nya di Indonesia dan harus memakai konsultan independen yang tidak terkait. Biaya yang dikeluarkan menjadi lebih besar bila dibandingkan mempergunakan tenaga ahli yang ada pada perusahaan Induk.

4.       Apakah yang dimaksud dengan Advance Pricing Agreement (APA) ? Apa keuntungan dan kerugiannya ?
Jawab :

Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing Agreement/APA) adalah perjanjian antara Direktorat Jenderal Pajak dan Wajib Pajak dan/atau otoritas pajak negara lain untuk menyepakati Kriteria-kriteria dan/atau menentukan Harga Wajar atau Laba Wajar di muka para pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa. Kriteria-kriteria ini termasuk diantaranya penentuan metode transfer pricing dan faktor-faktor yang digunakan dalam analisis asumsi kritikal (critical assumptions).

Keuntungan Advance Pricing Agreement (APA) antara lain :
  • Memberikan kepastian kepada wajib pajak atas nama semua penghitungan mengenai harga transaksi dengan menggunakan metode yang telah disetujui.
  • Memberikan kepastian terhadap kegiatan wajib pajak termasuk kepastian mengenai kewajiban pajak yang berkaitan dengan harga transfer.
  • Mengurangi biaya dan waktu pada saat diaudit karena selama periode APA berlaku harga transaksi yang telah disepakati.
  • Mencegah praktik harga transfer yang tidak benar dan hanya untuk menghindari pajak.
Kerugian Advance Pricing Agreement (APA) antara lain :
  • Pengorbanan waktu dan biaya yang dikeluarkan untuk menyelenggarakan APA.
  • Wajib pajak harus mengungkapkan informasi yang mungkin merupakan rahasia perusahaan kepada otoritas pajak.
  • APA tidak menjamin wajib pajak untuk tidak diaudit oleh otoritas pajak. Masalah-masalah yang tidak tercakup dalam APA masih dapat diaudit dalam kriteria audit yang biasa dilakukan. APA tidak berlaku retroaktif sehingga masalah harga transfer yang ada sebelum APA disepakati tidak dapat diselesaikan dengan APA.

BAB XI MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

1.       Deskripsikan apa saja yang diperlukan dalam manajemen risiko perusahaan (ERM)!
Jawab :

Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi, monitoring dan evaluasi. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi. Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatasan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut serta timbulnya ketidakpercayaan dari publik.


2.       Apakah yang dimaksud dengan risiko pasar? Gambarkan risiko ini dengan contoh valuta asing!
Jawab :

Risiko pasar merupakan kondisi yang dialami oleh suatu perusahaan yang disebabkan oleh perubahan kondisi dan situasi pasar di luar dari kendali perusahaan. Risiko Pasar adalah risiko kerugian yang timbul dari pergerakan harga pasar. Risiko jenis ini timbul dari perubahan tingkat suku bunga, kurs valuta asing, harga ekuitas, dan komoditi.

Contoh :
Suatu perusahaan memiliki portofolio sekuritas saham yang dibeli dengan harga Rp 1 Miliar. Seandainya harga saham jatuh, sehingga nilai pasar saham tersebut turun menjadi Rp 800 juta. Perusahaan tersebut mengalami kerugian karena nilai portofolio sahamnya turun sebesar Rp 200 juta. Kerugian tersebut disebabkan karena harga saham bergerak kearah yang kurang menguntungkan (dalam hal ini turun).



3.       Apakah yang dimaksud dengan derivatif keuangan dan masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengannya?
Jawab :

Derivatif keuangan adalah sebuah kontrak bilateral atau perjanjian penukaran pembayaran yang nilainya diturunkan atau berasal dari produk yang menjadi "acuan pokok" atau juga disebut "produk turunan", daripada memperdagangkan atau menukarkan secara fisik suatu aset, pelaku pasar membuat suatu perjanjian untuk saling mempertukarkan uang, aset, atau suatu nilai di suatu masa yang akan datang dengan mengacu pada aset yang menjadi acuan pokok.

Masalah akuntansi apa saja yang berhubungan dengan derivatif keuangan :

  • Hedging nilai wajar
  • Swap suku bunga
  • Hedging arus kas
  • Akuntansi untuk derivatif yang tertanam
  • Mengkualifikasikan kriteria hedging
  • Pengungkapan tentang instrumen keuangan dan derivatif

4.       Apakah yang dimaksud dengan Kontrak Ijon Keuangan? Apakah bedanya dari Kontrak Berjangka ?
Jawab :

Kontrak ijon adalah kontrak pertukaran valuta yang menginginkan pengantaran sejumlah nilai mata uang pada tanggal yang telah disepakati di masa depan. Jadi perbedaan antara kontrak ijon & kontrak valuta asing berjangka terletak pada nilai valutanya. Jika kontrak ijon nilai valuta di tentukan pada akhir kontrak dan jika kontrak valuta asing berjangka menggunakan nilai valuta pada saat awal kontrak.

Perbedaan antara kontrak igon dengan kontrak berjangka terletak pada nilai valutanya. Jika kontrak igon nilai valuta ditentukan pada akhir kontrak dan jika kontrak berjangka menggunakan nilai valuta pada saat awal kontrak.

BAB X Perencanaan & Pengendalian Manjaerial

1.       Jelaskan perbedaan antara sistem penetapan biaya standar dan sistem penetapan biaya Kaizen yang populer di Jepang !
Jawab :
Sistem penentuan biaya standar mencoba untuk meminimalkan varians antara biaya yang dianggarkan dengan biaya aktual. Penentuan biaya kaizen menekankan untuk melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tingkatan kinerja yang diinginkan dalam kondisi pasar yang kompetitif.


Konsep Biaya Standar
Konsep Biaya Kaizen
Pengendalian biaya
Pengurangan biaya
Diterapkan pada kondisi manufaktur yang ada
Diterapkan pada perbaikan manufaktur secara terus-menerus
Tujuan : kesesuaian dengan standar kinerja
Tujuan : mencapai target pengurangan biaya
Standar ditentukan tiap tahun
Target pengurangan biaya ditentukan setiap bulan
Analisis variabs didasarkan pada aktual vs standar
Analisi varians didasarkan pada pengurangan biaya secara konstan
Melakukan investigasi apabila standar tidak terpenuhi
Melakukan investigasi jika target biaya tida tercapai


2.       Apakah penetapan yang terkait dalam rancangan sistem kendali atau informasi multinasional?
Jawab :

  • Penyebaran rendah dengan sentralitas yang tinggi, digunakan oleh organisasi yang lebih kecil dengan operasi bisnis internasional yang terbatas, dan system informasi domestic yang mendominasi kebutuhan.
  • Penyebaran tinggi dengan sentralisasi yang rendah, digunakan oleh perusahaan multinasional dengan operasi di wilayah geografis yang berbeda-beda.
  • Penyebaran yang tinggi dengan sentralitas yang tinggi, dijalankan oleh perusahaan dengan aliansi strategi di seluruh dunia.

3.       Sebutkan kesulitan – kesulitan dalam perencanaan dan pelaksanaan sistem evaluasi performa dalam perusahaan multinasional !
Jawab :

Kesulitan-kesulitan yang akan muncul antara lain :

  • Mempertimbangkan profitabilitas operasi yang ada.
  • Menentukan area yang memiliki kinerja tidak seperti yang diharapkan.
  • Mengalokasikan sumber-sumber daya perusahaan yang terbatas dengan produktif.
  • Mengevaluasi kinerja manajemen.
  • Memastikan perilaku manajemen konsisten dengan prioritas strategi.

4.       Sebutkan 6 alasan yang mendukung perusahaan induk supaya menggunakan sistem kendali domestiknya untuk usaha luar negerinya dan 6 alasan yang menentang praktik ini!
Jawab :

Alasan yang mendukung penggunaan sistem pengendalian domestik : 

  • Pertimbangan kontrol keuangan jarang sekali merupakan sesuatu yang penting dalam tahapan – tahapan awal pendirian operasi luar negeri
  • Umumnya akan lebih murah untuk menggunakan sistem domestik dari pada harus membuat dari awal keseluruhan sistem yang dirancang untuk operasi luar negeri
  • Untuk menyederhanakan penyusunan dan analisis laporan keuangan konsolidasi, pihak kontroller perusahaan harus menegaskan bahwa seluruh anak perusahaan yang beroperasi menggunakan format dan daftar yang sama untuk mencatat dan mengirimkan data keuangan dan operasi
  • Mantan eksekutif domestik yang bekerja pada operasi luar negri dan atasan perusahaan mereka akan lebih nyaman jika mereka dapat terus menggunakan sebanyak mungkin sistem pengendalian domestik umumnya karena mereka mencapai manajemen tingkatan tertinggi dan menguasai sistem domestik
Yang menentang praktik penggunaan sistem pengendalian domestik yaitu :

  • Arahan yang disalah artikan
  • Toleransi yang rendah terhadap kritik
  • Hilangnya rasa percaya diri manajer luar negeri apabila menggunakan pengendalian domestik
  • Ketidakinginan untuk mendelegasikan kekuasaan

Kamis, 28 Mei 2015

BAB IX ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL

1.      Sebutkan 4 langkah penting dalam melakukan analisis strategi bisnis dengan menggunakan laporan keuangan! Mengapa pada setiap langkah, analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal?
Jawab :

4 Langkah melakukan analisis strategi bisnis:
·         Analisis Strategi Usaha Internasional,
·         Analisis Akuntansi,
·         Analisis Keuangan,
·         Analisis Prospektif Internasional.

Karena negara-negara memiliki perbedaan yang dramatis dalam praktik-praktik akuntansi dan auditnya, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan aturan, sifat dan tingkatan risiko bisnis dan cara-cara melakukan bisnis. Keragaman ini berarti bahwa alat-alat bantu analitis yang efektif dalam salah satu yurisdiksi bisa saja kurang efektif dalam yuridiksi lain. Analis sering kali menghadapi tantangan-tantangan yang menakutkan dalam usahanya mendapatkan informasi yang dapat dipercaya. Di banyak ekonomi pasar berkembang, analisis keuangan sering kali memiliki reliabilitas yang terbatas.

Analisis dalam konteks lintas negara lebih sulit daripada analisis negara tunggal, hal ini karena :
·         Kurang andalnya informasi mengenai perkembangan makro ekonomi.
·         Memperoleh informasi mengenai industri juga sukar dilakukan di banyak negara dan jumlah serta kualitas informasi perusahaan sangat berbeda-beda.
·         Keterbatasan data membuat upaya untuk melakukan analisis strategi usaha dengan menggunakan metode riset tradisional menjadi sukar dilakukan.
·         Ketepatan waktu laporan keuangan, laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara, sehingga menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan asing.
·         Akun-akun yang berdenominasi dalam mata uang asing membuat para analis menghadapi permasalahan, yaitu : Berkaitan dengan kenyamanan dan menyangkut isi informasi.
·         Bahasa dan terminologi yang berbeda-beda pada setiap negara bisa menghadirkan batasan informasi bagi para pengguna laporan keuangan.
·         Perbedaan format laporan keuangan yang berbeda-beda pada setiap negara.


2.      Jelaskan pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi dalam praktik-praktik pengukuran akuntansi dan pengungkapan!
Jawab :

Pengaruh keragaman antar negara pada analisis akuntansi, yaitu :
Analisis keuangan mencakup berbagai wilayah yuridiksi. Sebagai contoh, seorang analis mungkin beberapa kali melakukan studi terhadap sebuah perusahaan yang berada di luar negara asalnya atau membandingkan perusahaan yang berasal dari dua negara atau lebih. Sejumlah Negara yang memilki perbedaan yang sangat besar dalam praktik akuntansi, kualitas pengungkapan, sistem hukum dan undang-undang, sifat dan ruang lingkup resiko usaha, dan cara untuk menjalankan usaha.

Perbedaan antarnegara dalam kualitas pengukuran, kualitas pengungkapan, dan kualitas audit. Karakteristik nasional menyebabkan perbedaan yang mencakup praktik yang diwajibkan dan diterima secara umum, pengawasan dan penegakan aturan, dan ruang lingkup direksi manajemen atas pelaporan keuangan. Kesulitan dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk analisis akuntansi.


3.      Apa saja resiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional?
Jawab :

Analisis prospektif mencakup tahap peramalan dan penilaian. Ketika melakukan peramalan para analis membuat ramalan mengenai prospek perusahaan secara eksplisit berdasarkan strategi usaha, catatan akuntansi, dan analisis keuangan. Ketika melakukan penilaian, analis merubah ramalan kuantitatif menjadi suatu estimasi nilai perusahaan. Penilaian digunakan secara implisit maupun eksplisit dalam banyak kegiatan usaha.

Adapun risiko umum yang harus dihindari dalam melakukan analisis prospektif internasional, yakni :
Setiap aturan yang telah anda pelajari di negara asal anda menjadi tidak berlaku diluar negeri.
·         Terjadinya fluktuasi kurs dalam menganalisis.
·         Adanya perbedaan prinsip akuntansi.
·         Adanya perbedaan praktik akuntansi yang berjalan.
·         Adanya perbedaan kebiasaan bisnis.
·         Adanya perbedaan pasar modal.
·         Dan banyak faktor lainnya memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap peramalan dan penilaian analisis prospektif internasional




BAB VIII STANDAR AUDIT DAN AKUNTANSI GLOBAL

1.      Dari sudut pandang pengguna laporan keuangan, apakah sumber perbedaan akuntansi terpenting : Pengukuran atau Pengungkapan? Untuk area manakah yang terpenting dalam mencapai konvergensi akuntansi internasional?
Jawab :

Dilihat dari sudut pandang penggunaan Laporan Keuaangan sumber perbedaan Akuntansi yang terpenting adalah dari segi pengungkapan karena dengan adanya pengukapan dengan audit Laporan Keuangan maka dapat dinilai apakah penggunaan dan penyusunan Laporan Keuangan dalam suatu perusahaan tersebut sehat atau tidak. Akan tetapi dari segi pencapaian konvergensi akuntansi internasional, area yang terpenting adalah dari segi pengukuranya karena konvergensi itu sendiri muncul karena adanya persoalan para perusahaan yang mencari modal di luar pasar domestik maupun investor yang mencoba melakukan diversifikasi investasi didunia internasional akibat adanya perbedaan ukuran, penyajian dan audit akuntansi di banyak negara dengan standar akuntasi yang berbeda-beda.

 Dengan kata lain, dalam pengungkapan mampu menyatakan bahwa pengungkapan merupakan aspek kualitatif dan hanya dapat dinilai oleh para ahli dibidangnya. Sedangkan sumber akuntansi dalam segi pengukuran hanya sebatas informasi murni yang belum di olah menjadi informasi yang siap di gunakan. Jadi pengungkapan menjadi lebih penting karena tanpa pengungkapan informasi menjadi tidak akan berguna. Pengungkapan keuangan korporasi sangat penting dalam ekonomi dunia yang kompetititf. Dikarenakan praktik pengungkapan korporasi mengkaji dan menilai tidak hanya pengaruh-pengaruh dari dalam perusahaan melainkan dari luar perusahaan.

2.      Cari persamaan dan perbedaan pendekatan-pendekatan berikut ini dalam menghadapi perbedaan standar akuntansi, pembukuan, dan audit di dunia: Reciprocity, Rekonsiliasi, dan Standar Internasional!
Jawab :

Persamaan dalam menghadapi perbedaan standar akuntansi:
Ketiga Hal tersebut sama-sama menyesuaikan sesuai dengan standar akuntansi yang ada di berbagai negara tersebut.

Perbedaan dalam menghadapi standar akuntansi :
·         Reciprocity (pengakuan bersama) : menghadapinya dengan cara meningkatkan profesinalitas dari kinerjanya dengan menyesuaikan standar akuntansi yang digunakan secara global.
·         Rekonsiliasi (proses pencocokan data transaksi keuangan) yaitu  dengan cara mencocokkan mata uang yang digunakan suatu negara dan menyesuaikan perhitungan depresiasi dan perhitungan akuntansi lainnya sesuai dengan perhitungan yang berlaku di negara tersebut.
·         Standar Internasional yaitu dengan mengadakan harmonisasi atas strandar yang di gunakan di berbagai macam Negara yang berbeda – beda.

3.      Apakah dasar pemikiran utama yang mendukung pengembangan dan penerapan luas standar pelaporan keuangan internasional?
Jawab :
·         Digunakan oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan.
·         Diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperolehkan perusahaan asing dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai IFRS.
·         Diakui oleh EC dan badan international lain.

Dasar pemikiran yang mendukung pengembangan dan penerapan luas Standar Pelaporan Keuangan Internasional adalah berupa ekspasi lanjutan yang kuat dari pasar modal di semua negara dan hasrat negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil dan tidak tersendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Selain itu pasar modal yang berkembang membutuhkan kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi dari para investor. Dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama yang berkualitas tinggi, sehingga seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.   





Senin, 27 April 2015

BAB VII PELAPORAN KEUANGAN & PERUBAHAN HARGA

1.       Apa yang dimaksud dengan indeks harga umum, dan apa kegunannya bagi pembaca laporan keuangan?
Jawab :
Indeks harga umum adalah peningkatan harga secara umum, dimana harga barang-barang naik secara keseluruhan. Indeks harga umum merupakan pedoman bagi kebijakan dan administrasi perusahaan. Indeks harga umum mungkin tidak tersedia untuk periode saat menyajikan kembali aset tetap yang diisyaratkan oleh Pernyataan ini. Dalam keadaan ini, entitas mungkin perlu untuk menggunakan dasar estimasi, misalnya, pada perpindahan kurs antara mata uang fungsional dan mata uang asing yang relatif stabil. Laporan keuangan memiliki potensi untuk menyesatkan selama periode perubahan harga, sehingga indeks harga umum berguna untuk menginterpretasikan dan membandingkan kinerja operasi perusahaan yang dilaporkan, serta untuk mentraslasikan jumlah yang dibayarkan selama periode terdahulu menjadi ekuivalen daya beli pada akhir periode. 


2.       Jelaskan secara singkat model daya beli tetap biaya historis dan model biaya kini (present value)! Apa persamaan dan perbedaan dari keduanya?
Jawab :
·         Model daya beli tetap biaya historis yaitu jumlah mata uang yang disesuaikan dengan perubahan tingkat harga (daya beli) umum (mata uang tetap-biaya historis).
·         Model daya beli biaya kini yaitu aset dinilai dari biaya kini bukan biaya historisnya. Laba didefinisikan sebagai kekayaan bersih setelah pajak dari perusahaan.

Perbedaan :
Pada model daya beli biaya kini, aset dinilai dari biaya kini bukan biaya historisnya. Pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini.
Persamaan :
Laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perkekonomian hiperinflasi, baik yang didasarkan pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.


3.       Apa yang dimaksud dengan penyesuaian utang modal dan apa dasarnya?
Jawab :
Penyesuaian utang modal adalah keuntungan pada laba daya beli pemegang saham dari permodalan utang, sekaligus tanda bahwa suatu perusahaan tidak perlu mengakui biaya tambahan dari aset operasional karena dibiayai oleh utang.

Dasarnya adalah pengaruh harga khusus terhadap aset non-moneter perusahaan (misalnya : penyusutan, beban penjualan, dan modal kerja moneter). Penyesuaian utang modal menyatakan bahwa pengeluaran seperti beban penjualan barang dan penyusutan tidak harus dikurangi untuk mengakui biaya pengganti dari aset tersebut, selama tidak diperoleh lewat utang. Jika diperoleh lewat utang, maka “laba moneter” yang dihitung dengan indeks harga khusus (bukan umum) pun mestinya mengalami kenaikan.


4.       Apa perbedaan antara akuntansi inflasi asing dengan akuntansi inflasi domestik?
Jawab :
Akuntansi Inflasi Asing adalah Istilah yang menggambarkan berbagai sistem akuntansi yang dirancang untuk memperbaiki masalah yang timbul dari biaya historis akuntansi di hadapan Inflasi. Akuntansi perlengkapan inflasi di negara-negara atau mengalami inflasi tinggi yang hiperinflasi. Sebagai contoh, di negara-negara yang mengalami hiperinflasi, Dewan Standar Akuntansi Internasional mengharuskan anak pajak tangguhan laporan keuangan disesuaikan dengan artikel baru, dimana perubahan daya beli artikel baru menggunakan indeks harga.

Akuntansi Inflasi Domestik adalah inflasi yang sepenuhnya disebabkan oleh kesalahan pengelolaan perekonomian baik di sektor riil maupun di sektor moneter didalam negeri oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat.



5.       Apa yang dimaksud dengan double dip dalam akuntansi inflasi asing?
Jawab :
Double dip dalam akuntansi inflasi asing adalah sebuah resesi yang diikuti dengan sebuah periode pendek pertumbuhan lalu diikuti kembali dengan sebuah resesi yang terjadi karena tingkat pengangguran yang tinggi, krisis utang di Eropa, perlambatan perekonomian di China, industri pasar perumahan yang tertatih-tatih dan harga saham yang semakin menurun. Namun, halangan untuk melakukan pemulihan dari sektor luar negeri dan sektor domestik tetap ada.


BAB VI TRANSLASI MATA UANG ASING

1.       Bedakan antara proses translasi mata uang asing dan proses konversi mata uang asing!
Jawab :
Translasi mata uang asing adalah Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Sedangkan konversi antar mata uang asing adalah pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik.

Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi. Perbedaannya adalah translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Proses penjabaran jumlah atau perhitungan menggunakan satu mata uang yang dipilih oleh nilai tukar antara dua mata uang. Mata uang fungsional merupakan mata uang utama yang digunakan dalam bisnis dan penghasilan serta penyimpanan uang. Misalnya pada sebuah necara yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi. Sedangkan konversi, memungkinkan adanya pertukaran fisik yang terjadi dan ada transaksi terkait yang terjadi.


2.       Apakah perbedaan antara pasar spot, pasar forward, dan pasar swap? Gambarkan setiap deskripsi anda dan berilah contoh!
Jawab :
a.       Pasar Spot
Pasar Spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta, dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta.
Transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai maksimal 2 hari kerja. Dalam pasar spot dibedakan atas 3 jenis transaksi, yaitu:

  • Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama.
  • Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya.
  • Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 24 jam setelah perjanjian.
Contoh:
Pada tanggal 02 April 2015 seorang ayah membutuhkan US$10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah di luar negeri, maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 02 April 2015 adalah US$1 = Rp13.000, maka perhitungannya:
Jumlah rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x Selling Price
= US$10.000 x Rp13.000
= Rp130.000.000
Maka untuk mendaparkan US$10.000 diperlukan Rp130.000.000 yang harus diserahkan paling lambat tanggal 04 April 2015. (2 x 24 jam)

b.      Pasar Forward
Pasar Forward adalah transaksi forward merupakan transaksi valas di mana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang.
Contoh :
Transaksi forward menurut Madura (2000:63) yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). Namun perusahaan juga belum memiliki dana saat ini untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dollar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan adanya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. Akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Di mana kurs forward 90 hari sekarang misalnya adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan.

c.       Pasar Swap
Transaksi Swap melibatkan pembelian spot dan penjualan spot atau pembelian forward atas suatu mata uang secara bersamaan. Investor sering memanfaatkan transaksi swap untuk mengambail keuntungan dari tingkat suku bunga yang lebih tinggi di suatu negara asing, dalam kesempatan yang sama melindungi diri terhadap pergerakan yang tidak menguntungkan dari kurs nilai tukar valuta asing.
Contoh:
Seandainya tingkat suku bunga di Amerika Serikat lebih tinggi dari di Swiss, maka para investor Swiss dapat membeli dollar pada pasar spot dan menginvestasikannya dalam surat berharga hutang yang berdenominasi dollar dengan pengembalian yang lebih tinggi, seperti surat treasuri AS 6 bulan. Namun demikian, dengan melakuakan hal tersebut, investor Swiss tersebut akan kehilangan nilai relatifnya terhadap franc Swiss dalam periode 6 bulan tersebut. Untuk melindungi diri dari kemungkinan ini, para investor Swiss secara bersamaan dapat menjual dollar yang mereka harapkan untuk di terima dalam 6 bulan dengan menggunakan kurs forward yang terjamin. Transaksi swap semacam itu akan berjalan baik apabila perbedaan suku bunga antara AS dan Swiss lebih besar dari pada diskonto kurs forward dolar (yaitu perbedaan antara kurs spot dan kurs forward 6 bulan dollar). Seiring berjalannya waktu, para pedagang mata uang akan menghilangkan perbedaan ini, sehingga menimbulkan paritas suku bunga.


3.       Apakah yang dimaksud dengan kurs saat ini, kurs historis, dan kurs rata-rata dalam konteks translasi mata uang asing ? Nilai tukar mana yang meningkatkan keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing ? mana yang tidak ?
Jawab :
Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
Kurs historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
Kurs rata-rata adalah rata-rata sederhana atau tertimbang dari kurs nilai tukar kini atau kurs nilai tukar historis.

Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing yaitu dari kenaikan atau penurunan dalam equivalen dollar saldo mata uang asing yang timbul dari fluktuasi kurs translasi antar periode pelaporan. Sedangkan pilihan kurs nilai tukar yang paling tepat tidak terlalu jelas karena setiap mata uang dalam suatu waktu dipengaruhi oleh beberapa jenis kurs nilai tukar.


4.       Apakah perbedaan antara keuntungan/kerugian transaksi dengan keuntungan/kerugian translasi mata uang asing?
Jawab :
Keuntungan dan kerugian translasi serta keuntungan dan kerugian transaksi harus dibedakan, dimana keduanya merupakan keuntungan dan kerugian akibat nilai tukar. Keuntungan dan kerugian translasi mencerminkan kenaikan dan penurunan ekuitas investasi asing dalam mata uang domestik dan harus diakui, sedangkan keuntungan dan kerugian transaksi timbul akibat selisih kurs. Keuntungan dan kerugian transaksi disajikan dalam laporan L/R tahun berjalan dalam pos keuntungan dan kerugian transaksi mata uang asing.Transaksi mata uang asing terjadi pada saat suatu perusahaan membeli atau menjual barang, dengan pembayaran yang dibuat dalam mata uang asing atau ketika perusahaan meminjam atau meminjamkan mata uang asing. Translasi  diperlukan untuk mempertahankan catatan akuntansi dalam mata uang perusahaan pelapor. Terdapat 2 jenis penyesuaian transaksi yaitu :

a.       Keuntungan dan kerugian atas transaksi yang terselesaikan, timbul ketika nilai tukar yang digunakan untuk mencatat transaksi pada awalnya berbeda dengan nilai tukar yang digunakan pada saat penyelesaian.
b.      Keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan timbul ketika laporan keuangan disusun sebelum suatu transaksi diselesaikan.

Perbedaan antara keuntungan dan kerugian nilai tukar yaitu suatu transaksi yang direalisasi (atau sudah diselesaikan) menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. Secara umum para akuntan menyetujui bahwa keuntungan dan kerugian yang nyata. Sebaliknya, penyesuaian translasi (termasuk keuntungan dan kerugian atas transaksi yang belum terselesaikan) bersifat belum direalisasi atau masih di atas kerja.


5.       Pada kondisi bagaimana translasi mata uang asing mempengaruhi inflasi asing ?
Jawab :
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, misalnya pada sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang ke dalam nilai ekuivalen dolar AS.

Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya telah ditunjukan secara empiris. Sehingga menggunakan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya.

FASB menolak penyesuaian inflasi sebelum proses translasi, karena penyesuaian tersebut tidak konsisten dengan kerangka dasar penilaian biaya historis yang digunakan dalam laporan keuangan dasar di AS. Sebagai solusi FAS No. 52 mewajibkan penggunaan dolar AS sebagai mata uang fungsional untuk operasi luar negeri yang berdomisili di lingkungan dengan hiperinflasi. Prosedur ini akan mempertahankan nilai konstan ekuivalen dolar aktiva dalam mata uang asing, karena aktiva tersebut akan ditranslasikan menurut kurs historis. Pembebanan kerugian translasi atas aktiva tetap dalam mata uang asing terhadap ekuitas pemegang saham akan menimbulkan pengaruh yang signifikan terhadap rasio keuangan. Masalah translasi mata uang asing tidak dapat dipisahkan dari masalah akuntansi untuk inflasi asing.