3. Distribusi Pendapatan Nasioanal &
Kemiskinan
Sebagai dasar dari kerangka pemikiran untuk menganalisis masalah antara
pertumbuhan dan kemiskinan atau kesenjangan ekonomi adalah salah satu metode
statik yang umum digunakan untuk mengetimasi sejauh mana pencapaian tingkat
kemerataan dalam distribusi pendapatan atau pengurangan kesenjangan ekonomi
dalam suatu proses pembangunan ekonomi adalah mengukur nilai koefesien atau
rasio gini. Penduduk dikelompokan menjadi tiga kelompok; yaitu penduduk dengan
pendapatan rendah yang merupan 40% dari jumlah penduduk, penduduk dengan
berpendapatan menengah yang merupakan 40% dari jumlah penduduk, dan penduduk
yang berpendapatan tinggi yang merupakan 20% dari jumlah penduduk. Selanjutnya
ketidak merataan pendapatan disuatu ekonomi diukur berdasarkan pendapatan yang
dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah.
Penggunaan data pengeluaran konsumsi rumah tangga akan menghasilkandata
pendapatan yang underestimate karena jumlah pendapatan bia lebih besar, sama,
atau lebih kecil dari pada jumlah pengeluaran konsumsi. Misalnya pendapatan lebih
besar tidak selalu berarti pengeluaran konsumsi juga besar. Dalam hal ini,
berarti ada tabungan. Dalam hal ini belum tentu juga bila pendapatan rendah
tidak selalu jumlah konsumsi juga rendah. Banyak rumah tangga memakai kredit
untuk membiayai pengeluran konsumsi tertentu, misalnya untuk membeli rumah dan
mobil untuk biaya sekolah anak, atau bahkan untuk liburan.Keberhasilan
pembangunan di Indonesia tidak hanya di ukur dari peningkatan pendapatan
penduduk secara agregat atau per capital, tetapi juga (justru lebih penting
lagi) di lihat dari distribusi peningkatan pendapatan tersebut terhadap semua
anggota masyarakat. Sekarang ini, tingkat pendapatan per kapital di Indonesia
sudah lebih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 30 tahun yang lalu,
Masalah kemiskinan merupakan dilema bagi Indonesia, terutama melihat kenyataan
bahwa laju pengurangan jumlah orang miskin berdasarkan garis kemiskinan yang
berlaku jauh lebih lambat dari pada lajupertumbuhan ekonomi dalam kurun waktu
sejak pelita I dimulai hingga saat ini (Repelita VI). Karena kemiskinan
merupakan salah satu masalah ekonomi Indonesia yang serius maka tidak
mengherankan kalau banya studi telah dilakukan mengenai kemiskinan tanah air.
Faktor yang berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap perubahan
kemiskinan. Sebagai contoh sering dikatakan bahwa salah satu penyebab
kemiskinan adalah tingkat pendidikan yang rendah. sebagian besar faktor
tersebut juga saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya dari pekerja yang
bersangkutan sehingga produktivitasnya menurun. Produktifitas menurun
selanjutnya dapat mengakibatkan tingkat upah netonya berkurang, dan seterusnya.
Jadi, dalam kasus ini, tidak mudah untukmemastikan apakah karena pajak naik
atau produktifitasnya yang turun membuat pekerja tersebut menjadi miskin karena
upah netonya menjadi rendah.
Definisi Kemiskinan
Menurut Para Ahli
- Maxwell (2007) : Menggambarkan kemiskinan sebagai keterbatasan pendapatan dan konsumsi, keterbelakangan derajat dan martabat manusia, ketersingkiran sosial, keadaan yang menderita karena sakit, kurangnya kemampuan dan ketidakberfungsian fisik untuk bekerja
- Poli (1993) : Menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan; ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif; ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.
- Sallatang (1986) : Kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.
- Esmara (1986) : Mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak.
Sumber ;
http://putri-rahmayeni.blogspot.com/2012/04/struktur-produksidistribusi-pendapatan.html
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/02/distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2177548-konsep-dan-definisi-kemiskinan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar