Pengamatan Tentang Standard dan Praktek Akuntansi
Standar akuntansi adalah regulasi yang
mengatur pengolahan laporan keuangan. Namun, praktik yang sebenarnya bisa saja
menyimpang dari standar. Setidaknya ada 3 alasan untuk hal ini, yaitu:
·
Hukumannya terlalu lemah dan tidak dianggap
efektif.
·
Perusahaan dapat dengan sukarela melaporkan
lebih banyak informasi daripada yang diharuskan.
·
Beberapa negara mengijinkan perusahaan untuk
keluar dari jalur standar akuntansi jika hal tersebut
bias menggambarkan hasil operasi dan posisi keuangan perusahaan dengan lebih
baik.
Susunan
standar akuntansi menggabungkan kombinasi dari kelompok sektor umum dan sektor
swasta. Hubungan antar standar akuntansi dan praktik akuntansi sangat rumit.
Dalam beberapa kasus, praktik diambil dari standar; dikasus
lain, standar diambil dari praktik. Praktik bisa dipengaruhi oleh tekanan
pasar, seperti tekanan yang berhubungan dengan persaingan pendapatan pasar
modal. Perusahaan yatng bersaing bisa begitu saja memberikan informasi oleh
investor dan yang lainnya. Jika permintaan cukup kuat, standar bisa diubah
untuk menutup informasi yang sifatnya sukarela. Akuntansi atas kewajaran penyajian biasanya digunakan di negara hukum berevolusi, sedangkan akuntansi pemenuhan legal biasanya
ditemukan dalam negara hukum berkode. Auditor lebih banyak
penilaian ketika tujuan auditnya untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan.
Sedangkan dalam negara hukum kode, tujuan utama audit
adalah untuk memastikan bahwa catatan dan laporan keuangan sesuai dengan
persyaratan hukum.
IFRS
dalam Uni Eropa
Pada tahun 2002, Uni
Eropa menyetujui aturan akuntansi yang mengharuskan semua perusahaan yang
terdaftar di pasar harus menggunakan IFRS dalam laporan keuangan gabungan dimulai
dari tahun 2005.
1.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan IFRS
terdiri atas neraca gabungan, laporan laba rugi, laporan kas, laporan perubahan
ekuitas, dan catatan penjelasan yang mengungkap:
·
Kebijakan akuntansi yang diikuti
·
Penilaian yang dibuat manajemen dalam
menerapkan kebijakan akuntansi yang penting
·
Asumsi utama mengenai masa depan dan
sumber-sumber penting tentang ketidakpastian estimasi.
2. Patokan
Akuntansi
Dalam IFRS, semua kombinasi bisnis dianggap sebagai pembelanjaan.
Goodwill merupakan perbedaan antara harga pasar dari pertimbangan yang ada dan
harga pasar dari asset cabang, kewajiban, dan kewajiban bersyarat. Goodwill
diuji setiap tahun untuk memeriksa penurunan nilainya. Goodwill yang negatif harus segera diakui dalam
pendapatan. Pengaruh yang signifikan merupakan
kekuatan untuk ikut serta dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional
perusahaan tempat modal tersebut ditanamkan, tapi bukan untuk mengendalikan
kebijakan tersebut. Translasi laporan keuangan dari operasi asing didasarkan
pada konsep mata uang fungsional. Mata uang fungsional merupakan lingkungan
ekonomi utama di mana entitas asing tersebut beroperasi.
Penyesuaian translasi dimasukkan dalam pendapatan periode yang
sedang berjalan. Aset dinilai berdasarkan harga perolehan atau harga pasar.
Jika metode harga pasar yang digunakan, revaluasi (penilaian kembali asset
tetap) harus digunakan secara teratur dan semua barang dari kelas tertentu
harus dinilai kembali. FIFO dan beban rata-rata merupakan dasar biaya yang
sesuai menurut IFRS tapi LIFO tidak. Pinjaman keuangan dikapitalisasikan dan
diamortisasikan, sementara pinjaman operasional dibebankan pada dasar garis
lurus.
Sistem Akuntansi Keuangan Lima Negara
1.
Perancis
Perancis merupakan pendukung
utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian Ekonomi Nasional
menyetujui Plan Comptale General (kode akuntansi nasional) resmi yang pertama
pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, rencana tersebut diperluas untuk
melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap laporan keuangan
konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan Comptable General
berisi:
·
tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan
keuangan
·
definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang
saham, pendapatan dan beban
·
atauran pengakuan dan penilaian
·
daftar akun standar, ketentuan mengenai
penggunaannya, dan ketentuan tata buku lainnya
·
contoh laporan keuangan dan aturan
penyajiannya
Ciri khusus akuntansi di Perancis adalah terdapatnya dikotomi
(pemisahan) antara laporan keuangan perusahaan secara tersendiri dengan laporan
keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan. Meskipun akun-akun perusahaan
secara tersendiri harus memenuhi ketentuan pelaporan wajib, hukum
memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti Standar Pelaporan Keuangan
internasional.
A.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Lima organisasi utama yang terlibat dalam proses penetapan standar di
Prancis adalah :
·
Counseil National de la Comptabilite atau CNC
(Badan Akuntansi Nasional)
·
Comite de la Reglemetation Comptable atau CRC
(Komite Regulasi Akuntansi)
·
Autorite des Marches Financiers atau AMF
(Otoritas Pasar Keuangan)
·
Ordre des Experts-Comtable atau OEC (Ikatan
Akuntansi Publik)
·
Compagnie Nationale des Commisaires aix
Comptes atau CNCC (Ikatan Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah.
Akuntan dan auditor Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC,
meski terdapat sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80%
akuntan dengan kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifikasi tersebut. Dua
lembaga profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan
bersama. Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan
CRC dan keduanya mewakili Perancis di IASB
B.
Laporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
·
Neraca
·
Laporan laba rugi
·
Catatan atas laporan keuangan
·
Laporan direktur
C.
Laporan auditor
Laporan keuangan seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan
kewajiban terbatas lainnya yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit.
Perusahaan besar juga harus menyiapkan dokumen yang terkait dengan pencegahan
kepailitan perusahaan dan laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di
Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai pengungkapan
catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal berikut :
·
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang
diberlakukan
·
Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata
uang asing
·
Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
D.
Patokan Akuntansi
Akuntansi di Perancis memiliki karakteristik ganda: perusahaan secara
tersendiri harus mematuhi paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha
konsolidasi memiliki fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan
secara individual merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung
pendapatan kena pajak.
Metode pembelian (purchase method) umumnya digunakan untuk mencatat
penggabungan usaha, namum metode penyatuan kepemilikan (pooling method) dapat
digunakan dalam beberapa kondisi. Muhibah (goodwill) umumnya dikapitalisasi dan
diamortisasi terhadap laba, namun tidak ditentukan berapa lama periode
amortisasi yang maksimum. Goodwill tidak perlu diuji untuk penurunan nilai .
Konsolidasi proporsional digunakan untuk usaha patungan dan metode ekuitas
digunakan untuk mencatat investasi pada perusahaan yang tidak dikonsolidasikan,
yang dapat dipengaruhi secara signifikan. Praktik translasi mata uang asing
sama dengan IAS 21. Aktiva dan kewajiban anak perusahan yang berdiri sendiri ditranslasikan
dengan menggunakan metode kurs penutupan (akhir tahun) dan perbedaan translasi
dimasukan ke dalam ekuitas.
2.
JERMAN
Jerman mengalami lingkungan akuntansi yang terus berubah-ubah secara
terus-menerus dan berakhir dengan baik pada berakhir Perang Dunia ke 2. Dalam
suatu peristiwa yang besar, Hukum Perusahaan tahun 1965 mengubah sistem
pelaporan keuangan Jerman dengan mengarah pada ide-ide Inggris-Amerika Serikat,
seperti pengungkapan lebih banyak, konsolidasi terbatas dan laporan manajemen
perusahaan diwajibkan.
Dua undang-undang baru diberlakukan pada tahun 1998. Yang pertama menambah
sebuah paragraf baru dalama buku ketiga Hukum Komersial Jerman sehingga
memungkinkan perusahaan yang menerbitkan saham atau utang pada sebuah pasar
modal yang terorganisasi untuk menggunakan prinsip akuntansi yang diterima
secara internasional dalam laporan keuangan konsolidasi yang dibuatnya. Kedua
memperbolehkan pendirian organisasi sektor swasta yang menetapkan standar
akuntansi atas laporan keuangan konsolidasi.
Perlindungan terhadap kreditor merupakan perhatian yang fundamental bagi
akuntansi di Jerman yang dimasukkan dalam Hukum Komersial. Penilaian neraca
yang konservatif merupakan hal utama bagi perlindungan kreditor. Akuntansi di
Jerman dirancang untuk menghitung jumlah laba yang sangat hati-hati sehingga
membuat kreditor tidak mengalami kerugian sedikitpun setelah pembagian laba
dilakukan untuk para pemilik.
Hukum pajak secara garis besar menentukan akuntansi komersial. Prinsip
Penentuan menentukan bahwa laba kena pajak apa yang tercatat dalam catatan
keuangan perusahaan. Dengan kata lain, ini berarti jika suatu depresiasi khusus
atau yang mengalami percepatan digunakan untuk menghitung pajak, maka hal yang
sama juga harus dibebankan untuk keperluan perlaporan keuangan.
Karakteristik ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya
terhadap anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak
ada yang memiliki status mengikat atau berwenang.
A.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Sebelum tahun 1998, Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar
akuntansi keuangan sebagaimana yang dipahami di Negara-negara berbahasa
Inggris. Undang-undang tentang Pengendalian dan Transparansi tahun 1998 (
KonTraG) memperkenalkan keharusan bagi Kementrian Kehakiman untuk mengakui
badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan berikut :
·
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan
standar akuntansi dalam laporan keuangan konsolidasi.
·
Memberikan nasehat kepada Kementrian
Kehakiman atas legislasi akuntansi yang baru.
·
Mewakili jerman atas organisasi akuntansi
Internasional, seperti IASB.
Komite Standar Akuntansi Jerman (GASC) atau Deutsches Rechnungslegungs
Standard Committee (DRSC) didirikan tidak lama saat itu dan langsung diakui
oleh Kementrian Kehakiman sebagai pihak berwenang dalam menetapkan standar di
Jerman. GASC membawahi Badan Standar Akuntansi Jerman (GASB) yang melakukan
pekerjaan teknis dan mengeluarkan standar akuntansi.
Penting untuk diingat bahwa standar GASC adalah rekomendasi wajib yang hanya
berlaku untuk laporan keuangan konsolidasi. Sejak berdirinya, GASB telah
mengeluarkan Standar Akuntansi Jerman (GAS) untuk permasalahan seperti laporan
arus kas, pelaporan segmen, pajak tangguhan dan translasi mata uang asing.
B.
Pelaporan Keuangan
Ada 3 kelompok ukuran kecil, menengah, besar yang didefinisikan dalam
jumlah dalam neraca, jumlah penjualan per tahun, dan jumlah karyawan.
Undang-undang akuntansi tahun 1985 secara khusus menetukan isi dan bentuk
laporan keuangan, yang meliputi :
·
Neraca
·
Laporan Keuangan
·
Catatan atas Laporan Keuangan
·
Laporan Manajemen
·
Laporan Auditor
Undang-undang 1985 mengharuskan pengungkapan catatan laporan keuangan.
Perusahaan kecil dikecualikan dari ketentuan audit dan dapat meyusun neraca
dalam bentuk yang diringkas. Perusahaan kecil dan menengah juga memiliki
ketentuan pengungkapan yang lebih sedikit dalam catatan laporan keuangan dan
menyusun laporan laba rugi yang ringkas. Perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan kepada publik harus menyediakan laporan arus kas konsolidasi.
Ciri utama sistem pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara
pribadi oleh auditor kepada dewan direkur pengelolah perusahaan dan dewan
pengawasan perusahaan. Laporan ini berisi pendapat terhadap prospek masa depan
perusahaan dan khususnya faktor-faktor yang mengancam kelangsungan hidup
perusahaan. Auditor harus menjelaskan dan menganalisis pos-pos dalam neraca
yang memiliki pengaruh material atas posisi keuangan perusahaan.
C.
Pengukuran Akuntansi
Dua bentuk metode pembelian yang diizinkan adalah metode nilai Buku dan
metode revaluasi. Aktiva dan kewajiban perusahaan yang diakuisisi dinilai
sebesar nilai kini dan jumlah yang tersisa merupakan goodwill. Goodwill dapat
disalinghapuskan terhadap cadangan dalam ekuitas atau diamortisasi secara sistematis
selama umur manfaat ekonominya. Hukum tersebut menyebutkan periode 4 tahun
sebagai periode amortisasi regular, akan tetapi periode hingga 20 tahun masih
dapat diterima. Metode ekuitas harus dapat digunakan untuk perusahaan yang
tidak konsolidasi dengan kepemilikan sebesar 20 % atau lebih.
3.
REPUBLIK CEKO
A.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Republik Ceko telah berubah arah selama beberapa kali pada
abad ke-20, yang mencerminkan sejarah politiknya. Praktik dan prinsip akuntansi
mencerminkan praktik dan prinsip akuntansi yang dianut Negara-negara Eropa yang
berbahasa Jerman hingga akhir Perang Dunia II. Kemudian, karena perekonomian
terencana oleh pusat sedang dibangun, praktik akuntansi didasarkan pada model
Soviet. Kebutuhan administrasi berbagai pemerintah pusat dipenuhi melalui
karakteristik seperti daftar akun yang seragam, metode akuntansi yang detail
dan laporan keuangan yang seragam, yang wajib dibuat oleh seluruh perusahaan.
Akuntansi di Ceko dipengaruhi oleh Hukum Komersial, Undang-undang
akuntansi, dan Keputusan Kementrian Keuangan. Bursa Efek memiliki pengaruh yang
kecil dan meskipun Hukum Komersial berasal dari Jerman, peraturan pajak tidak
berpengaruh secara langsung. Penyajian benar dan wajar yang diatur dalam
undang-undang akuntansi dan diambil dari Direktif UE diinterpretasikan dengan
maksud bahwa akun pajak dan akun keuangan diperlukan secara beda. Undang-undang
auditor disahkan pada tahun 1988. Suatu audit atas laporan keuangan diwajibkan
untuk seluruh perusahaan perseroan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas
yang besar.
B.
Laporan Keuangan
Laporan keuangan harus bersifat komparatif, terdiri dari : Neraca, Akun
laba dan rugi (laporan laba rugi) dan Catatan.
Laporan keuangan disetujui dalam rapat tahunan pemegang saham. Perusahaan
yang sahamnya tercatat juga diharuskan untuk menyajikan laporan keuangan per
kuartal. Perusahaan-perusahaan Di Ceko juga memiliki opsi untuk menggunakan
IAS/ IFRS atau standar akuntansi Ceko pada saat menyusun laporan keuangan
konsolidasi. Namun demikian, perusahaan yang tercatat dalam Pasar Utama Bursa
Efek Praha diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan yang diaudit sesuai
dengan IAS/ IFRS
4.
Belanda
A.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Belanda memiliki undang-undang akuntansi dan persyaratan laporan keuangan
yang cukup bebas tapi standar praktik profesional yang sangat tinggi. Belanda
merupakan negara hukum, namun akuntansinya berorientasi pada penyajian wajar.
Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak merupakan dua aktivitas terpisah. Lebih
lanjut lagi, orientasi kewajaran berkembang tanpa adanya pengaruh dari pasar
saham. Inggris dan Amerika Serikat telah mempengaruhi akuntansi Belanda sama
seperti negara-negara Eropa continental lainnya, dan tidak seperti Negara
continental lainnya, profesi akuntansi memiliki pengaruh yang sangat signifikan
terhadap standard dan aturan akuntansi.
Regulasi di Belanda tetap liberal hingga
tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan diberlakukan.
Undang-undang tersebut merupakan bagian dari program besar perubahan dalam
bidang hukum perusahaan dan diperkenalkan sebagian untuk mencerminkan
harmonisasi hukum perusahaan di dalam UE yang akan terjadi. Di antara provisi
utama Undang-undang tahun 1970 tersebut adalah sebagai berikut :
·
Laporan keuangan tahunan harus menunjukkan
gambaran yang wajar mengenai posisi dan hasil keuangan selama suatu tahun, dan
seluruh pos di dalamnya harus dikelompokkan dan dijelaskan secara memadai.
·
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
praktik usaha yang baik (yaitu prinsip akuntansi dapat diterima oleh kalangan
usaha).
·
Dasar penyajian aktiva dan kewajiban dan
penentuan hasil operasi harus diungkapkan
·
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan
dasar yang konsisten dan pengaruh material dari perubahan dalam prinsip
akuntansi harus diungkapkan secukupnya
·
Informasi keuangan komparatif untuk periode
sebelumnya harus diungkapkan dalam laporan keuangan dan catatan kaki yang
menyertainya
B.
Laporan Keuangan
Kualitas pelaporan keuangan Belanda sangat seragam. Laporan keuangan wajib
harus disusun dalam bahasa Belanda,
namun dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Jerman dapat diterima. Laporan
keuangan harus memuat hal-hal berikut : Neraca, Laporan Laba Rugi,
Catatan-catatan, Laporan Direksi, dan Informasi lain yang direkomendasikan.
Laporan arus kas tidak diwajibkan, tetapi direkomendasikan oleh sebuah
tuntunan dewan dan kebanyakan perusahaan Belanda membuatnya. Catatan laporan
keuangan harus menjelaskan prinsip akuntansi yang digunakan dalam penilaian dan
penetapan hasil dan alasan-alasan dibalik setiap perubahan akuntansi yang
dilakukan. Laporan direksi mengevaluasi posisi keuangan pada tanggal neraca dan
kinerja selama tahun keuangan. Selain itu juga memberikan informasi mengenai
kinerja yang diharapkan selama tahun keuangan yang baru dan komentar atas
setiap peristiwa setelah tanggal neraca yang signifikan. “Informasi lain yang
direkomendasikan” harus mencakup laporan auditor dan penyisihan laba untuk
tahun berjalan.
C.
Pengukuran Akuntansi
Fleksibilitas Belanda dalam pengukuran akuntansi dapat dilihat dengan
diperbolehkannya penggunaan nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan
dan aktiva yang disusutkan. Karena perusahaan-perusahaan Belanda memiliki
fleksibilitas dalam menerapkan aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat
kesempatan untuk melakukan perataan laba. Pos-pos tertentu dapat mengabaikan
laporan laba rugi dan langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas
pemegang saham. Hal ini antara lain :
·
Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin
atau tidak umum diasuransikan
·
Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis
penyitaan lainnya
·
Konsekuensi akibat restrukturisasi keuangan
5.
Inggris
A.
Regulasi dan Pelaksanaan Akuntansi
Akuntansi di Inggris berkembang sebagai cabang ilmu yang independen dan
secara pragmatis menyikapi kebutuhan dan praktik usaha. Warisan akuntansi
Inggris bagi dunia sangat penting. Inggris merupakan Negara pertama di dunia
yang mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan yang benar dan wajar) juga
berasal dari Inggris. Pemikiran dan praktik akuntansi professional diekspor ke
Australia, Kanada, Amerika Serikat dan bekas wilayah jajahan Inggris seperti
Hong Kong, India, Kenya, Selandia Baru, Nigeria, Singapura dan Afrika Selatan.
Dua sumber utama standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum
perusahaan dan profesi akuntansi. Kegiatan perusahaan yang didirikan di Inggris
secara luas diatur oleh aktva yang disebut sebagai undang-undang perusahaan.
Undang-undang perusahaan disesuaikan, diperluas, dan dikonsolidasikan sepanjang
tahun.
Sebagai contoh, pada tahun 1981, Direktif Keempat UE diberlakukan, menambah
aturan wajib menyangkut bentuk, prinsip akuntansi dan konvensi dasar akuntansi.
Hal ini memperkenalkan bentuk standar laporan keuangan di Inggris untuk pertama
kalinya. Perusahaan dapat memilih bentu alternative neraca dan empat bentuk
akun laba rugi. Undang-undang tahun 1981 juga menetapkan lima prinsip dasar
akuntansi :
·
Pendapatan dan beban harus ditandingkan
menurut dasar akrual
·
Pos aktiva dan kewajiban secara terpisah
dalam setiap kategori aktiva dan kewajiban dinilai secara terpisah
·
Prinsip konversatisme (kehati-hatian)
diterapkan, khususnya dalam pengakuan realisasi laba dan seluruh kewajiban dan
kerugian yang diketahui
·
Penerapan kebijakan akuntansi yang konsisten
dari tahun ke tahun diwajibkan
Prinsip kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan
akuntansi
Berikut enam (6) badan akuntansi di Inggris yang berhubungan dengan komite
konsultatif badan akuntansi yang berdiri pada tahun 1970 :
·
Institut Akuntan berijin resmi di Inggris dan
di Wales (The Institute of Chartered Accountants in England and Wales – ICAEW)
·
Institut Akuntan berijin resmi di Irlandia
(The Institute of Chartered Accountants in Ireland - ICAI)
·
Institut Akuntan berijin resmi di Skotlandia
(The Institute of Chartered Accountants in Scotland – ICAS)
·
Asosiasi Akuntansi berijin resmi dan
bersertifikat (The Association of Chartered Certified Accountants – ACCA)
·
Institut Akuntan Manajemen berijin resmi (The
Chartered Institute of Manajement Accountans – CIMA)
·
Institut Keuangan dan Akuntansi Publik
berijin resmi (The Chartered Institute of Public Finance and Accountancy
(CIPFA)
B.
Laporan Keuangan
Pelaporan keuangan Inggris termasuk yang paling komperhensif di dunia. Laporan
keuangan umumnya mencakup seperti Laporan direksi, Laporan laba dan rugi dan
neraca, Laporan arus kas, Laporan total keuntungan dan kerugian yang diakui,
Laporan kebijakan akuntansi, Catatan atas referensi dalam laporan keuangan dan
Laporan auditor.
Laporan direksi membahas kegiatan usaha yang utama, pembahasan atas operasi
dan kemungkinan pengembangan, peristiwa-peristiwa penting setelah tanggal
neraca, dividen yang diusulkan, nama-nama anggota dewan direksi dan besarnya
kepemilikan saham, serta kontribusi politik dan amal yang dilakukan.
Sifat lain pelaporan keuangan di Inggris adalah bahwa perusahaan berukuran
kecil dan menengah dikecualikan dari banyak kewajiban pelaporan keuangan.
Undang-undang Perusahaan menetapkan kriteria ukuran. Secara umum, perusahaan
berukuran kecil dan menengah diperbolehkan untuk menyusun akun yang diringkas
beserta informasi wajib tertentu dalam jumlah minimum. Kelompok usaha yang
berukuran kecil dan menegah dikecualikan dari penyusunan laporan konsolidasi.
C.
Perhitungan Akuntansi
Inggris
memperbolehkan adanya metode akuisisi dan penggabungan untuk kombinasi bisnis.
Aset-aset bisa dihitung pada harga perolehan, biaya sekarang atau menggunakan gabungan keduanya. Pinjaman yang menggantikan risiko dan penghargaan kepemilikan
kepada penyewa dikapitalisasi dan kewajiban sewa ditunjukkan sebagai utang.
Semua perusahaan Inggris diizinkan untuk menggunakan IFRS alih-alih GAAP
inggris yang baru saja dijelaskan.
Sumber Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar